Islamedia - Para pemimpin ASEAN sepakat mengangkat dan melaksanakan landasan bersama untuk bersikap "satu suara" dalam merespons isu-isu global di forum multilateral pada 2022.

Sepuluh peemimpin negara menandatangani Deklarasi Bali tentang Komunitas ASEAN dalam Satu Komunitas Global Bangsa-Bangsa (Bali Concord III) terkait kesepakatan itu, Kamis (17/11) sore.

Presiden Susilo Yudhoyono, dalam pidato sambutannya pada acara pembukaan KTT ke-19 ASEAN mengatakan, Bali Concord III itu akan memetakan jalan ke depan bagi interaksi komunitas ASEAN dengan komunitas global bangsa-bangsa.

"Semangat dari Bali Concord III adalah partisipasi dan kontribusi ASEAN yang semakin besar bagi perwujudan dunia yang lebih damai, lebih adil, lebih demokratis dan lebih sejahtera, termasuk peran aktif ASEAN untuk ikut mengatasi berbagai permasalahan fundamental dewasa ini," kata Presiden RI.

Para pemimpin ASEAN itu berkomitmen untuk mendorong satu suara ASEAN itu dalam merepons berbagai masalah politik, keamanan, ekonomi, dan sosial-budaya dengan mengacu pada prinsip-prinsip dasar ASEAN.

Pada bidang politik-keamanan, antara lain disepakati usaha untuk merespons isu ancaman dan kejahatan lintas-batas, kerja sama maritim dan perang, serta kawasan bebas senjata nuklir. Di bidang ekonomi, para pemimpin ASEAN sepakat meningkatkan partisipasi ASEAN dalam integrasi ekonomi serta meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi kawasan dan dunia.

Di bidang sosial budaya, disepakati manajemen bencana, pembangunan berkelanjutan, lingkungan dan perubahan iklim, kesehatan, sains dan teknologi, pendidikan, sumber daya manusia, budaya, kualitas hidup yang tinggi sebagai bagian dari fokus kerja sama.

Ke-10 kepala negara/pemerintahan ASEAN yang menandatangani Deklarasi Bali tersebut adalah Perdana Menteri (PM) Kamboja, Hun Sen, Sultan Hasanal Bolkiah dari Brunei Darussalam, PM Laos, Thongsing Thammavong, dan Presiden Myanmar, Thein Sein.

Selanjutnya Perdana Menteri Malaysia, Dato Sri Mohd Najib bin Tun Abdul Razak, Presiden Filipina, Benigno Aquino III, PM Singapura, Lee Hsien Loong, PM Thailand, Yingluck Shinawatra, PM Vietnam, Nguyen Tan Dun, dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. [suaramerdeka/ Ant / CN3]