Pelajar Medan Timba Ilmu di Sekolah Terbaik Gwangju
(Analisa/istimewa) Delegasi Pelajar Kota Medan dipimpin Kabag Hubungan Kerjasama Setda Kota Medan Drs Rivai Nasution MM dan Kasubbag Hubungan Luar Negeri Drs Zainul Achmaddin Y MAP bersama pelajar dan Kepala Seogang High School Mr Yoo Jay-yeop foto bersama saat mereka menimba ilmu selama sembilan hari di Gwangju,Korea Selatan, baru-baru ini.
Medan, (Analisa). Sebanyak 16 pelajar SMA/ MA Kota Medan menimba ilmu di Seogang High School, sekolah terbaik di Kota Gwangju, Korea Selatan. Mereka merupakan pelajar yang terpilih dalam program pertukaran pelajar 20-29 Novermber 2011.
Hal itu dikemukakan Kepala Bagian (Kabag) Hubungan Kerjasama Setda Kota Medan Drs Rivai Nasution MM didampingi Kasubbag Luar Negeri Hubungan Kerjasama Setda Kota Medan Drs Zainul Achmaddin Y kepada wartawan di Medan, Senin (5/12).

Dijelaskan Rivai, kehadiran rombongan pelajar Kota Medan di sekolah yang memiliki 3000 siswa SMP/ SMA tersebut disambut baik Kepala Sekolah Seogang High School Mr Yoo Jay-yeop.

"Mr Yoo sangat menyambut baik kehadiran kami di sekolah tersebut dan selama berada di Gwangju, para siswa Kota Medan tinggal di rumah orangtua asuh," ujar Rivai.

Ke-16 pelajar Kota Medan tersebut, tambah Rivai, terdiri dari empat siswa asal SMA Negeri 1 Medan, dua siswa dari SMA Negeri 3 Medan, satu siswa asal SMA Negeri 4 Medan, dua siswa asal SMA Sutomo 1 Medan, tiga siswa asal SMA Harapan Medan, dan dua siswa asal SMA Shafiyyatul Amaliyah.

Sebelum berangkat ke Gwangju, para siswa telah dibekali dengan kursus singkat bahasa Korea yang diasuh Mr Jo, misionaris Korea yang mengadakan kegiatan keagamaan di Kota Medan sehingga ketika berada di Gwangju, mereka tidak mengalami kesulitan berkomunikasi.

Di sekolah tersebut, Pemko Medan diwakili Rivai memberikan cinderamata yang diterima Kepala Sekolah Mr Yoo dilanjutkan dengan penyerahan seperangkat alat musik angklung oleh pelajar Kota Medan diwakili Muhammad Taufik Harahap kepada perwakilan pelajar Seogang High School.

Dia menjelaskan, pada hari keenam yang merupakan hari terakhir kunjungan delegasi pelajar Kota Medan, Rivai didampingi Zainul saling tukar cinderamata dengan perwakilan pemerintah Kota Gwangju.

Selama berada di Gwangju, pelajar Kota Medan juga menunjukkan kepiawaian mereka dalam memainkan angklung, alat musik tradisionil terbuat dari bambu, di Festival Sekolah 25 November lalu. Lagu yang dialunkan adalah "Bengawan Solo".

Laris Manis

Ternyata, mie instant buatan Indonesia sangat digemari masyarakat Korea. Buktinya, ketika pelajar Kota Medan ikut serta dalam kegiatan bazaar yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan dalam festival sekolah tersebut, mie instant yang mereka jual laris manis.

Semula, mie instant yang mereka bawa sebagai bahan promosi ke Gwangju, dibagi-bagikan kepada Korea secara gratis. Tapi oleh guru Seogang High School para pelajar Kota Medan diminta untuk menjual mie instant tersebut siap saji (telah dimasak).

Merespon permintaan tersebut, para pelajar putri Kota Medan dengan senang hati menjual dagangan mereka tersebut seharga satu won (dinilai dengan Rp8000) per bungkus dan dalam tempo satu jam dagang mereka habis terjual. (rel/maf)